Green Pesantren Annur Bantul dan Global Warming
Kami dari Tim Training of Trainers LAZIZNU PBNU mengunjungi Pondok Pesantren Annur di Jl. Ngrukem, Krandohan, Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta untuk melihat pengelolaan Sampah. Yogyakarta, (1/3/2024)
Tim ToT LAZISNU PBNU didampingi aktifis lingkungan Yogyakarta dan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta.
Di Pondok Pesantren Annur kami diterima oleh Pengasuh Pesantren, KH. Muslim Nawawi dan Pengurus Pesantren. Setelah ramah tamah kami keliling ke Asrama Santri. Kami melihat kebersihan dan pengaturan tempat sampah. Di depan asrama santri sudah ada wadah kantong sebagai tempat sampah dan dipilah menjadi tiga yaitu sampah organik, Plastik dan kertas.
Sampah – Sampah tersebut setelah banyak dibawa ke tempat khusus tidak jauh dari asrama dan diletakkan di wadah ember besar dengan pembagian tiga macam sampah.
Setelah itu kami mengunjungi tempat penampungan sampah Pesantren Annur yang memilah milah sampah anorganik (ada sampah botol, kertas, kardus, kaleng, dan lain-lain) lalu ditumpuk dan dijual. Ternyata sampah anorganik ini dapat menghasilkan uang yang cukup lumayan.
Kemudian kami juga mengunjungi tempat pelatihan kerja Pesantren Annur yang mengelola sampah organik menjadi Magot. Jumlah santri yang sudah ribuan tentu tidak lepas dari sampah. Pesantren Annur membuat tempat khusus pengelolaan sampah organik menjadi Magot. Magot tersebut dijual dengan harga Rp. 8000 perkilogram. Artinya dengan pengelolaan sampah organik secara profesional maka akan menghasilkan uang.
Namun yang perlu kita ketahui bahwa Sampah yang berasal dari aktivitas masyarakat berpotensi sebagai sumber gas metana. Gas metana merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, sebagai penyebab terjadinya pemanasan global (Global Warming). Jika Pesantren mengelola sampah dengan cara seperti Pesantren Annur maka telah berkontribusi mengurangi Global Warning yang sangat berbahaya pada kehidupan umat manusia. Sebab sampah sampah tersebut tidak dibuang sembarangan atau dibakar semua , tapi dikelola sebagai salah satu program Green Pesantren.
Oleh : HM..Misbahus Salam