Kisah

Ngaji Mawaid al-Ushfuriyah 1: Kisah Sayyidina Umar & Burung Pipit

Berbuat kasih sayang adalah titah Allah Swt. kepada manusia sebagai mahluk yang Dia istimewakan agar menyambung nikmat yang telah dikaruniakan dan dapat dirasakan oleh seluruh mahluk di muka bumi, baik kepada sesama manusia, hewan bahkan kepada tumbuhan sekalipun.

Di balik rasa kasih sayang, Allah akan memberikan keutamaan yang lebih bagi orang yang melakukanya, salah satunya adalah yang didadapkan oleh Amirul Mukminin; Sayyidina Umar bin Khatab Ra.

Sayyidina Umar bin Khattab, sebagaimana diketahui adalah sosok dengan perawakan berbadan tegak dan kokoh serta orang yang memilki sifat begitu keras dan tegas, namun di sisi lain beliau adalah orang yang begitu cinta kepada Islam dan siap memberikan apapun kepada tegaknya agama Allah, serta sikap kerasnya itu pula, diketahui Sayyidina Umar adalah orang yang begitu penuh kasih sayang kepada siapapun.

Diceritakan dalam kitab Mawaid al-Usfuriyah, suatu ketika Sayyidina Umar bin Khatab Ra. berjalan kaki melewati jalan-jalan di Madinah. Lalu, ia menjumpai seorang anak kecil yang di genggaman tanganya ada seekor burung pipit untuk dijadikan mainan. Karena rasa kasih sayang yang ada di dalam diri Sayyidina Umar, dibelilah burung pipit tersebut dan dilesapaskan seketika itu pula.

Singkat cerita, sepeninggal Sayyidina Umar bin Khatab Ra. seorang beberapa sahabat bertemu dengan Sayyidina Umar di dalam mimpi mereka. Kemudian mereka pun bertanya.

“Apa yang telah Allah perpuat padamu?”

“Allah telah memberikan pengampunan atas dosa-dosa dan telah membebaskan siksaanku,” jawab Sayyidina Umar.

“Sebab apakah engkau diberi ampunan?, apakah karena kedermawannmu, atau keadilanmu, ataukah sebab kezuhudanmu?”

Lalu Sayyidina Umar menjawab kembali, “manakala semua orang telah meletakanku ke dalam liang lahat, lalu mereka menutupiku dengan tanah mereka pergi meninggalkanku satu per satu. Maka datanglah dua orang malikat yang perawakanya begitu mengerikan, sehingga hal itu membuat gemetar badanku. Lalu keduanya pun menganggat badan serta mendudukan diriku. Ketika mereka hendak menyampaikan pertanyaan kepadaku, terdengarlah hatif (suara tanpa rupa) seraya mengatakan.

“Tinggalkanlah oleh kalian hambaku ini dan janganlah kalian membuatnya takut karena sesungguhnya aku mengasihinya dan seluruh dosanya telah aku ampuni, karena dia pernah memberikan kasih sayangnya ke pada seekor burung pipit di dunia. Rahmatku padanya di akhirat.”

Demikian kisah diampuninya Sayyidina Umar bin Khatab Ra. oleh Allah dari segala dosa dan mengistimewakanya dengan rahmat di akhirat. Terlepas sosok Sayyidina Umar merupakan sahabat dari Rasulullah Saw. berbuat kasih sayang adalah perbuatan mulia dan mendatangkan kemuliaan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.

‌الرَّاحِمُونَ ‌يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أَهْلُ السَّمَاءِ

Artinya: Adapun orang-orang pengasih akan mengasihi pula pada mereka ar-Rahman (Allah Swt.) maka kasihanilah oleh kalian setiap apapun di bumi maka akan mengasihi pula pada kalian penduduk langit.

*Cerita ini dikutib dalam kitab Mawaid al-Usfuriyah, karya Darul Kutub Islamiyah, hal 5.

Penulis: Wildan Miftahussurur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *