BERSAMA KH. MASDAR FARID MAS’UDI DI HALAQAH SERIBU PENGASUH PESANTREN
Alhamdulillah pada saat acara Halaqah Nasional Pengasuh Pondok Pesantren dengan tema “Fiqih Siyasah Penguatan Kemandirian Pesantren Untuk Stabilitas Nasional” di Pondok Pesantren Al Muhajirin 2 Purwakarta Jawa Barat, saya bersua dengan KH. Masdar Farid Mas’udi yang sudah berusia kurang lebih 70 Tahun. Sabtu, (23/09/2023).
Waktu acara Ramah Tamah dan Pembukaan Halaqah saya dan KH. Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah PBNU yang juga pernah menjabat Direktur P3M, termasuk beberapa Pengurus P3M di masa tahun 1990 an dan awal 2000 an, ada KH. Miftah Fakih, KH. Abdul Muqsith Ghazali, Dr. KH. Rumadi, Mas Agus Muhammad, KH. Sarmidi, Dr. Badrus, Mas Hasibullah Satrawi, dan yang lain, kumpul kumpul bersama dengan penuh canda ria.
Pada tahun 1996 dan saat itu Kami khidmat di Ma’had Aly Sukorejo Situbondo mengikuti pergulatan pemikiran kaum santri dan para Kiai lewat P3M dengan acara Halaqah Halaqah yang bertempat diberbagai Pondok Pesantren di Indonesia.
KH. Masdar Farid Mas’udi dan kader kader P3M saat itu memiliki pemikiran yang progresif, kontekstual bahkan dikatakan liberal. Tapi berkat kader kader P3M kaum santri membuka Kitab Kitab besar dan karya karya Ulama Kontemporer, modernis sehingga pemikiran Santri/Kiai Pondok Pesantren jadi perbincangan kaum intelektual atau cendikiawan muslim Indonesia bahkan dunia.
KH. Masdar Farid Mas’udi sangat telaten mengasuh, membimbing gerakan P3M. Setiap kegiatan pun Kiai Masdar, Pengurus P3M dan peserta Halaqah bermalam di Asrama Santri Pondok Pesantren. Kami yang cukup aktif mengikuti kegiatan kegiatan tersebut bersama Kakak saya KH. Imam Syafi’i yang mewakili Pondok Pesantren Nurul Qarnain Jember merasakan betapa sederhana dan sufi Kiai Masdar. Bahkan beliau berkenan bermalam.di rumah saya yang ada di desa.
Pada tahun 1998 P3M fokus membicarakan Fikih Siyasah. Narasumber bukan hanya Kiai Pondok Pesantren seperti Alm. KH. Yusuf Muhammad, KH. Abdul Muhid Muzadi, tapi juga dari kalangan Akademisi, Pengamat Politik, dan praktisi politik dihadirkan untuk mengkader Santri dan Aktifis NU. Tahun 1998 Pemilu Reformasi dan Tahun 1999 Gus Dur jadi Presiden. Ketika itu banyak kalangan santri duduk di DPR pusat maupun daerah. Tahun 2004 saya menjadi anggota DPRD dan ketika pertemuan anggota dewan dari NU se Indonesia, ternyata yang duduk di Legislatif banyak alumni Halaqah P3M. Ketika mereka bertemu Kiai Masdar, bilang ; kita ini santri santri Kiai Masdar di P3M.
Ada beberapa produk pemikiran yang telah dilahirkan antara lain; Fikih Siyasah, Islam Emansipatoris, Gerakan Anti Korupsi, Santri Governance, Fikih Tasamuh, Pemberdayaan Masyarakat, Pesantren Cililitan, Pemberdayaan masyarakat berbasis Masjid, Pencegahan Radikalisme, Intoleransi dan Ekstrimisme
Karya pemikiran Halaqah P3M sangat mempengaruhi dinamika pemikiran dan pergerakan kaum santri. Semoga Halaqah P3M selanjutnya semakin memberikan kontribusi pada kemajuan Pesantren , Bangsa dan Negara.
Purwakarta, 24 September 2023
Penulis: HM. Misbahus Salam