Berita

Kembali Hidup: Pelantikan Perdana Pengurus PAC Fatayat NU Sukowono Membawa Harapan Besar Umat

Mengawali awal tahun 2024 Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Sukowono masa khidmat 2023-2027 dan Pimpinan Ranting Fatayat NU Sukowono masa khidmat 2023-2026 resmi dilantik pada Minggu pagi (21/01/2024).

Acara yang dimulai pukul 09.00 dengan dihadiri Rais Syuriah MWC NU Kecamatan Sukowono Kiai Ali Wafi, S.Pd.I, ketua PC Fatayat NU Jember Rahma Saidah, M.P,. ketua PAC Muslimat NU Sukowono Ibu Hj. NUr Syifa’, Dra. dan Nyai. Hj. Aisyah Ajhury Al Hasani, M.Pd.I selaku pengisi ceramah.

            Sebelum acara dimulai sekitar 100 hadirin yang berada di Auditorium KH. Yazid Karimullah disuguhkan lantunan sholawat oleh at- Tazkiyah dari Fatayat NU Sukowono dan penampilan ini adalah yang perdana sejak dibentuk beberapa bulan yang lalu. Kendati masih berumur muda, penampilan tim hadrah yang bernuansa hijau ini sangat memuaskan hingga membuat para hadirin bertepuk tangan.

Setelahnya, Iim Huzaimah, S.Sos selaku pembawa acara membuka rangkaian kegiataan dengan pembacaan Surah Al-fatihah dan dilanjutkan dengan lantunan ayat suci al-Qur’an oleh sahabat Izza Adillah salah satu santri putri Pondok Pesantren Nurul Qarnain.

 Acara dilanjutkan dengan pembacaan sholawat oleh personil hadrah At-Tazkiyah serta lagu Indonesia Raya, Mars Fatayat, Ya Lal Waton dan Hymne Fatayat oleh tim paduan suara PAC Fatayat NU Sukowono.

            Pembina Fatayat NU Sukowono; Ning Zulfa Yazid, S.Sos., yang mewakili ketua panitia dalam sambutannya menuturkan bagaimana tujuan besar organisasi dapat tercapa, “Berorganisasi adalah langkah bijak menuju pencapaian besar karena bersatu kita kuat dan bersama-sama kita menciptakan perubahan. Berorganisasi bukan hanya tentang struktur tetapi juga merajut hubungan yang kuat karena dalam kebersamaan kita temukan kekuatan untuk meraih visi bersama,” buka beliau.

            Ning Zulfa Yazid adalah pelopor kembali bangkitnya obor PAC Fatayat NU Sukowono ini sudah lama mati suri dan kembali dibangkitkan oleh beliau dengan merantaikan para alumni pesantren serta para perempuan yang aktif di Kecamatan Sukowono untuk tergerak berorganisasi di dalam Fatayat.

“Pentingnya berorganisasi terletak pada harmoni kolaborasi, di mana setiap langkah kecil bersama membentuk perubahan besar. Organisasi adalah simfoni keberhasilan yang dimainkan bersama-sama,” imbuh beliau.

Di Tengah-tengah acara, foto-foto kegiatan PAC Fatayat NU Sukowono yang telah terjalin semenjak dibibitkan beberapa bulan lalu ditampilkan kepada seluruh hadirin dari kegiatan Bazar Murah, Riyadhoh dan Pembacaan Ratibul Haddat dan termasuk kegiatan Latihan Kader Dasar yang sebelumnya telah dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut.

            Ning Azizah Waris, S.H,. sebagai ketua PAC Fatayat NU Sukowono dalam sambutannya menuturkan, “Semoga seluruh pengurus bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Dan bisa berbakti kepada nusa, bangsa, agama dan Nahdhatul Ulama. Kami yang sedikit ilmu dan tidak berpengalaman mohon dengan hormat kepada pimpinan cabang Fatayat NU Jember dan Pembina untuk selalu membimbing dan mengarahkan kami,” tutur beliau dengan penuh harapan.

            Kiai Ali Wafi, S.Pd.I,. selaku Rais Syuriah MWC NU Kecamatan Sukowono, menuturkan bahwa beliau sangat bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh pengurus PAC Fatayat NU Sukowono saat ini.

“Belum dilantik saja sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan, apalagi dilantik, semoga semakin istiqomah lagi. Luar biasa saya sebagai ketua MWC NU Sukowono saja belum dilantik, ini anak buahnya malah melewati. Sangat luar biasa, bergerak melebihi induknya,” ungkap beliau.

            Beliau melanjutkan sambutannya, setiap kebaikan ada yang mempelopori sembari menukil ayat Al-qur’an agar para hadirin tergerak untuk semangat berbuat dan mengajak melakukan kebaikan.

“Kebaikan apa saja ada yang mempelopori, dalam surah Ali Imron untuk mencapai kebaikan harus ada golongan yang melakukan kebaikan, dan itu semua sudah dilakukan oleh fatayat NU Sukowono. Menyuruh dan mengajak dalam kebaikan itu berbeda. Menyuruh belum tentu melakukan. Sedangkan mengajak sudah pasti sama-sama berbuat baik. Saya doakan semoga apa yang menjadi tujuan dikabulkan oleh Allah. Semoga fatayat ini menjadi ujung tombak NU, Semoga semua yang hadir barokah umur dan saya tidak bisa memberikan apa-apa, saya hanya bisa men-support.” Imbuh beliau.

            Dalam sambutannya Rahma Saidah, M.P,. sebagai ketua PC Fatayat NU Jember menuturkan, “Alhamdulillah sebelum dilantik, sahabat-sahabat semuanya sudah bergerak. Ketika sahabat diberi jabatan, sahabat harus menjunjung tinggi amanah yang diberikan oleh Fatayat. Sahabat harus tahu  Fatayat itu seperti apa, amanah dalam berorganisasi itu seperti apa, visi misi dalam berorganisasi itu juga seperti apa? Mulai hari ini mari kita bergerak lari untuk mewujudkan impian sehingga nantinya menjadi organisasi yang keren yang dilirik.”

“PDRT dan PPOA itu jalan kita, rambu-rambu kita untuk berjalan dalam berorganisasi jangan sampai keluar dari keduanya karena itu sudah disahkan pada saat kongres di Palembang pada tahun 2022. Saat kita paham dengan organisasi, sudah membaca, dan mengetahui apa yang ada dirambu-rambu itu, insyaallah impian yang kita inginkan dalam Fatayat akan bisa fokus dan bisa exsion untuk bisa selalu bermanfaat. Pastinya dalam berfatayat kita diharuskan untuk selalu menata niat dan bertanggungjawab dalam berorganisasi,” tutur beliau.

            Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus PAC Fatayat NU Sukowono masa khidmat 2023-2027 dan Pengurus Fatayat NU Sukowono masa khidmat 2023-2026.

            Selain acara ini sebagai berlangsungnya pelantikan Fatayat NU Sukowono, acara ini pula dilangsungkan untuk memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad Saw.

Acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah oleh Nyai. Hj. Aisyah Ajhury Al Hasani, M.Pd.I dalam ceramahnya menuturkan pentingnya peranan dari kalangan perempuan.

“Peran seorang perempuan bukan hanya melahirkan dan menyusui, akan  tetapi Peran perempuan ada empat macam yaitu perempuan sebagai makhluk sosial, sebagai ibu untuk anaknya, sebagai istri untuk suaminya dan sebagai anak dari orang tuanya. Perempuan itu harus berpendidikan, ketika sahabat yang tidak lulus S1, S2 dan S3 tapi berkumpul di suatu organisasi yang di dalamnya juga ada orang-orang berilmu, maka sahabat juga akan ikut berilmu dan ikut pintar,” tutur beliau di depan seluruh hadirin sekaligus menutup rangkain acara dengan doa.

Pewarta: Fita Laila

Editor: Wildan MS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *