Artikel

Momen Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad

Pada detik-detik kelahiran suci Sang Baginda, ibunda tercinta tak pernah merasa letih ataupun kepayahan. Malam yang menggembirakan bagi seluruh alam telah tiba. Inilah malam lahirnya Sang Nabi Suci yang kedatangannya dinantikan seluruh makhluk.

Dalam kesendirian mendekati saat kelahiran, Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Sayyidah Maryam, Sayyidah Asiah, dan para bidadari untuk hadir menemani Sayyidah Aminah, ibunda tercinta.

فحضرت بتوفيق الله السيدة مريم و السيدة اسية

و معهما الحور العين من قسم الله له من الشرف بالقسمة الوافية

Maka hadirlah dengan taufiq Allah, Sayyidah Maryam dan Sayyidah Asiyah.
Bersama keduanya, datang mengiring sejumlah bidadari syurga sebagai kemuliaan agung dari Allah atasnya.

اشرق الكون ابتهاجا بوجود المصطفى احمد
و لأهل الكون انس وسرور قد تجدد فاطربوا يا اهل المثاني فهزار اليمن غرد
و استضيئوا بجمال فاق في الحسن تفرد

Alam bersinar cemerlang bersuka ria
Demi menyambut kelahiran Ahmad al-Musthofa
Penghuni alam bersukacita
Dengan kegembiraan yang berterusan selamanya
Wahai pengikut al-Quran, hendaklah kamu bergembira
Burung-burung turut berkicauan tanda suka
Keindahannya menerangi segalanya

Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al Haitami Asy Syafi’i menyebutkan, bahwa sesungguhnya pada bulan ke 9 kehamilan, Allah subhanahu wa ta’ala semakin melimpahkan berbagai macam anugerahNya kepada Sayyidah Aminah. Mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Rabi’ul Awwal, malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad ﷺ.

Pada malam tanggal 1
Allah subhanahu wa ta’ala melimpahkan segala kedamaian dan ketenteraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam tanggal 2
Datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Pada malam tanggal 3
Datang seruan memanggil kepadanya, “Wahai Aminah, sudah dekat saatnya Engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad ﷺ yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.”

Pada malam tanggal 4
Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.

Pada malam tanggal 5
Sayyidah Aminah bermimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrahim ‘alaihi salam Khalilullah.

Pada malam tanggal 6
Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah ﷺ memenuhi segala penjuru alam semesta. ☄

Pada malam tanggal 7
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.

Pada malam tanggal 8
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan, “Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah subhanahu wa ta’ala Pencipta Alam Semesta.”

Pada malam tanggal 9
Allah subhanahu wa ta’ala semakin mengucurkan limpahan belas kasih sayangNya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam tanggal 10
Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad ﷺ.

Pada malam tanggal 11
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad ﷺ.

Maka, pada malam 12 Bulan Rabi’ul Awwal
Langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyidina Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya. Tiba-tiba, Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah. Perlahan-lahan, muncul 2 wanita yang sangat anggun nan cantik jelita diliputi cahaya. Mereka tak lain adalah Sayyidah Asiah bintu Muzahim dan Sayyidah Maryam bintu Imran, Allah mengutus mereka untuk membantu persalinan bayi agung Sayyidah Aminah.

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.

Detik berikutnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kepada Malaikat Ridwan agar mengomandokan seluruh bidadari surga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu-ribu bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari-bidadari itu gembira.

Lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memanggil : “Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka menyambut kedatangan Nabi Muhammad ﷺ.”

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahkan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu surga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad ﷺ.

Yaa Jibril… bawalah beribu-ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad, telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah Saw. dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad ﷺ bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan :
“Allahu Akbar … Allahu Akbar … Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotan wa ashila…”

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.

“Yaa Nabi Salam Alaika … Yaa Rosul Salam Alaika … Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatullah Alaika …

(Sumber: Kitab “Anni’matul-Kubro ’alal-alam karya Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i)

Oleh : Siti Fatimah, Alumnus Pondok Pesantren Maqna’ul Ulum Sukowono

Editor : Wildan Ms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *