Gelar Apel dan Kirab Santri Sarungan, MWCNU Ledokombo Napak Tilas Perjuangan Santri dan Ulama Rebut Kemerdekaan
MWC NU Ledokombo menyelenggarakan Apel Peringatan Hari Santri dan Kirab Santri Sarungan di Kecamatan Ledokombo, Jember (Sabtu, 26/10/2024).
Kegiatan tahunan ini diikuti oleh santri se-Kecamatan Ledokombo, baik santri musala, pondok pesantren, TPQ, Madin, RA, MI, MTs, dan MA, maupun santri pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu.
Kirab yang diikuti 1500an peserta ini mengajak peserta berjalan kaki menempuh jarak lebih dari 3 kilometer di sepanjang jalan raya Desa Ledokombo dan Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Mohamad Ali, Ketua Tanfidziyah MWCNU Ledokombo terpilih periode 2024-2029 mengungkapkan, bahwa sebagian peserta selain bersarung dan bersepatu. Menurutnya, tujuannya agar membiasakan para santri untuk bersepatu, sehingga tidak rendah diri ketika bergaul dengan kalangan yang beragam. “Sebagian peserta memang disarankan kepala madrasahnya untuk bersepatu sambil bersarung agar mereka tidak minder dengan saat bergaul dengan lulusan pendidikan formal. Lulusan madrasah juga bisa bersaing dengan mereka,” tambahnya.
Kiai yang akrab disapa Ali ini menyatakan bahwa kedua kegiatan ini sengaja diselenggarakan MWCNU Ledokombo untuk mengingatkan para santri Ledokombo bahwa Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Muassis dan Rais Akbar pertama Nahdlatul Ulama merupakan momentum penting perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan sekutu.
Ali juga mengungkapkan bahwa apel dan kirab memperingati Hari Santri ini dilakukan MWCNU Ledokombo untuk mengenang peran KH Muhammad Hasyim Asy’ari sehingga dapat menanamkan cinta tanah air pada santri. “Untuk menanamkan rasa hubbul wathon, agar anak muda memahami peran Kiai Haji Hasyim As’ari,” tuturnya.
Terakhir, Ali berharap, Kirab Santri Sarungan yang diselenggarakan MWC NU Ledokombo dapat memotivasi generasi muda agar mereka memahami bahwa santri telah berperan dalam jihad fi sabilillah merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.