KISAH PENGURBANAN, Tauhid Berakhir Keprasahan
Hari raya kurban atau adha.
Syarat makna perjuangan manusia.
Mencari Tuhan dan sikap penuh pasrah.
Keteguhan bertauhid bahkan sulayan dengan keluarga.
Dengan tokoh Nabi Ibrahim kekasih-Nya.
Simbol-simbol agama dimengerti.
Orang pergi haji di tanah suci.
Dengan tawaf, wukuf, dan tentu dengan sa’i.
Sebuah filosofi makna yang tersembunyi.
Berputar mengelilingi ka’bah menuju inti.
Berlari kecil sebagai gerakan perubahan tanpa henti.
Berhenti di Arafah isyarat mengenal ilahi.
Kurban sebagai tanda keikhlasan hati.
Memberi harta yang sangat dicintai.
Untuk Tuhan yang menjadi muara hidup di bumi.
Kepasrahan tanda ibadah dan mengabdi.
Beruntunglah manusia yang bisa mensyukuri.
Nikmat Allah SWT yang tidak terhitung lagi.
Dengan kurbankan sebagian harta yang dimiliki.
Tidak lagi menguasai dan dikuasai dunia ini.
Sekedar sebagai media hidup yang nisbi.
Selamat hari raya kurban tahun ini.
Semoga kita jadi Ibrahim seorang kekasih.
Oleh: Prof. Dr. Abd Haris, M.Ag. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang & Mantan ketua PW LP Maarif Jawa Timur