Tokoh yang Mempengaruhi Cara Berpikir, Bersikap dan Bertindak.
1. Pangeran Diponegoro: santri penggerak revolusi Jawa, pecinta ilmu, penulis. Pangeran yang terkenal keberhasilan mempersatukan pribumi di Pulau Jawa dan gencarnya dalam mempertahankan kesatuan Nusantara dari penjajahan bendara. Selain gagah berani, Ia juga cinta akan ilmu pengetahuan, serta dekat dengan banyak ulama.
2. Bung Karno: gaya orasinya memukau. Pandangan nasionalisme juga menarik. Serta wibawanya yang membuat ketar-ketir dunia, namun tetap ramah kepada tegas dan keras dalam mempertahankan kemerdekan dan kesatuan Republik Indonesia.
3. Gus Dur: Keislaman, Kemanusiaan, dan Keindonesiaan. Kendati singkat menjabat sebagai President ke 4, keturuan langsung Pendiri NU; Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asya’ri ini meninggalkan jejak yang begitu bersejarah bagi Indonesia.
4. KH. A. Wahid Hasyim. Skripsi, tesis dan disertasi saya membahas pemikiran keislaman dan kebangsaanya. Pendiri bangsa. Santri kosmopolit. Percaya diri dengan keislaman dan kesantriannya. Tidak pernah minder menyuarakan keislaman dan keindonesiaan di hadapan para negarawan dan ideolog lain.
5. KH. Abdul Wahab Chasbullah. Santun, humoris, kiai yang mobile, “nggak pernah anteng”, keliling terus menebar manfaat dan berjuang untuk NU, Indonesia dan Islam. Salah satu pandangan modern beliau adalah gencar menyuarakan dakwah lewat surat kabar yang dikenal dengan “Soeara Nauhdatul Ulama”.
6. Abdussattar Edhie. Filantrofis Pakistan. Zuhud dan anti kemapanan. Bosan dengan formalitas, basa basi elitis dan seremonial. Pengentas ribuan bayi terlantar, penyantun kaum dhuafa, penyedia layanan ambulans gratis terbanyak di dunia.
7. Mahbub Djunaidi. Gagasannya enak dicerna. Tulisannya memukau. Singkat, padat, jelas, tidak bertele-tele, orisinil dan jenaka. Sering dikenal dengan julukan “Pendekar Pena” akibat banyaknya karya serta orasinya yang tertuang dengan tulisan.
8. Muhammad Yunus. Ekonom dan aktivis Bangladesh. Gagasannya tentang Grameen Bank sangat revolusioner, dan kiprahnya dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan sungguh apik dan epik. Salah satu yang menjadi karya besar beliau adalah pengembangan ekonomi kredit mikro yang bertujuan untuk meningkatkan taraf usaha ekonomi masyarakat miskin.
9. Che Guevara. Dokter, penulis, revolusioner “urakan”, ideolog dan penggerak literasi. Bahkan, di tengah gerilya, dia mewajibkan pasukannya belajar baca tulis. Merupakan tokoh di balik “Revolusi Kuba” yang terjadi pada tahun 1953-1959.
10. KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz. Allamah, faqih ushuliy, Rais Aam Syuriah PBNU (1999-2014), Ketua Umum MUI beberapa periode. Penulis banyak kitab. Pengasuh pesantren. Gagasannya tentang Fiqh Sosial sangat memukau.
11. Muhammad Ali. Untuk keteguhan, sikap yang orisinil, dan kekokohan pandangan tentang anti penindasan dan anti rasisme serta keras kepala meraih cita-citanya. Mantan Petinju Muslim Amerika ini tetap menjadi legenda dalam dunia tinju karena rekor yang pernah ia torehkan.
13. Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Mursyid puluhan tarekat. Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah Annahdliyyah. Pandangan keislaman dan kebangsaannya, juga kajian tasawufnya mudah dipahami.
13. Gus Baha’. Di lidahnya, penjelasan tafsir, fiqh, tauhid, dan tasawuf lebih mudah dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun. Kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini keserdahanaanya lewat cara berpakaian, namun tetap mengukuhkan dakwah keilmuan khususnya kepada kalangan masyarakat.