Berita

Upaya Peningkatan PISA: Kemenag RI Luncurkan Pelatihan Literasi dan Numerasi

Ciputat (Kemenag) — Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan membuka 7 pelatihan baru untuk para guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, pemerhati pendidikan, dan masyarakat umu yang berminat. Ketujuh pelatihan tersebut berfokus pada peningkatan nilai numerasi dan literasi, yaitu Numerasi 1: Asesmen Numerasi Kelas Awal; Numerasi 2: Pemanfaatan Tools Online untuk Pembelajaran Aktif; Numerasi 3: Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik; Literasi 1: Asesmen Awal Pembelajaran Literasi; Literasi 2: Pembelajaran terdiferensiasi dengan Keterampilan Membaca Dekoding dan Pemahaman; Literasi 3: Membaca Bersama dan Membaca Terbimbing untuk Kelas Awal; dan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno mengajak para guru, kepala madrasah, dosen, dan siapapun yang berminat untuk memanfaatkan pelatihan ini. “Tujuh pelatihan Literasi dan Numerasi ini sangat bagus dan sangat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan ke depan. Jadi, sila ikuti, sila dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tuturnya di Jakarta (14/9/2023).

Menurut Suyitno, pelatihan literasi dan numerasi ini sangat penting karena berkaitan erat dengan peningkatan nilai PISA (Programme for Internasional Student Assessment) Indonesia yang nilainya harus ditingkatkan. “Nilai PISA negara kita yang diukur dari kualitas literasi, numerasi, dan sains rendah dan stagnan. Sejak keikutsertaan Indonesia tahun 2000 hingga sebelum 2022 nilainya secara rata-rata stagnan, tidak ada peningkatan signifikan antara tahun 2000 dengan 2018, bedanya hanya jumlah partisipasi siswa saja, di mana tahun 2000 ada 46 persen siswa berusia di bawah 15 tahun yang berpartisipasi, sedang tahun 2018 ada 85 %,” tuturnya.

Karenanya Suyitno meminta agar semua guru bisa mengikuti pelatihan literasi dan numerasi ini. “Para guru harus mengikuti pelatihan literasi dan numerasi ini, karena skor anak-anak kita yang 100 poin di bawah rata-rata mengindikasikan bahwa kemampuan literasi, berhitung dan sains mereka tertinggal 2,5 tahun dibanding anak-anak 15 tahun di negara-negara OECD (Red: Organization for Economic Cooperation and Development),” tambahnya.

Di tempat terpisah, Kepala Pusdiklat tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki menyampaikan bahwa pelatihan literasi dan numerasi ini akan dimassifkan melalui platform Pintar. Menurutnya, semua guru harus memiliki kemampuan meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik, mulai dari asesmen awal, pengelompokan anak dalam pembelajaran berdasarkan kemampuannya, hingga pemanfaatan tools dalam literasi dan numerasi.

“Semua guru harus memiliki kemampuan mengembangkan literasi dan numerasi peserta didiknya, karena ini adalah modal paling dasar dalam pendidikan. Jika literasi dan numerasi peserta didik bagus, maka pengembangan pengetahuan selanjutnya akan mudah,” tuturnya.

Pelatihan Literasi dan Numerasi ini diselenggarakan dengan menggunakan metode MOOC (Massive open Online Course) Pintar, berbasis kemandirian peserta. “Para guru, kepala, dosen, dan siapapun yang ingin mengetahui bisa mendaftar sendiri di pintar.kemenag.go.id, belajar sendiri, mengerjakan tugas sendiri, menjawab soal sendiri, dan mengunduh sertifikat sendiri,” tambahnya.

Pendaftaran pelatihan dibuka dari tanggal 12 hingga 18 September 2023, sementara pelaksanaan pelatihan dilaksanakan dari tanggal 19 hingga 30 September 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *